Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >
0 komentar

Cara Daftar Blog ke Google Webmaster

submit Blog ke Google

Mendaftarkan (submit) Blog/Website ke Google Webmaster untuk meningkatkan SEO, SERP dan jumlah traffic/pengunjung itu sangat penting dan menjadi keharusan bagi seorang blog ownder (blogger) dan pemilik atau pengelola website/situs (webmaster). Panduan di bawah berlaku untuk blog atau situs yang berbasis blogger blogspot, Wordpress (yang gratis maupun yang berbayar) dan CMS lain seperti Joomla dan Drupal.
Oleh Alkhoirot Multimedia

DAFTAR ISI
  1. Cara daftar submit sitemap blog Blogger Blogspot ke Google Webmaster
    1. Menambahkan/add blog ke Google Webmaster
    2. Mengatur setelan/settings di Blogger.com
    3. Menambahkan sitemap ke Google Webmaster
  2. Cara daftar submit sitemap blog Wordpress.com ke Google Webmaster
    1. Menambahkan/add blog ke Google Webmaster
    2. Mengatur setelan/settings di Wordpress.com
    3. Menambahkan sitemap ke Google Webmaster
  3. Cara daftar submit sitemap blog Wordpress Hosting Sendiri (self-hosted) ke Google Webmaster
    1. Menambahkan/add blog ke Google Webmaster
    2. Mengatur setelan/settings di Wordpress.com
    3. Menambahkan sitemap ke Google Webmaster
Bagaimana cara mendaftarkan/submit/menambahkan sitemap blog website ke Google Webmaster Tools?

Tergantung blog yang anda pakai. Blogger Blogspot, Wordpress.com atau Wordpress hosting sendiri.

Saya ingin tahu bagaimana cara daftar/submit sitemap untuk semua Blogger Blogspot, Wordpress.com atau Wordpress hosting sendiri?

Baiklah. Ikuti langkah-langkah panduan berikut:

I. CARA SUBMIT/DAFTAR SITEMAP BLOG BLOGGER BLOGSPOT KE GOOGLE WEBMASTER

A. SETTING GOOGLE WEBMASTER TOOLS

1. Login/masuk ke Gmail anda. Setelah itu klik link ini: google.com/webmasters/tools/
2. Klik Add Site (kanan atas) -> masukkan situs/blog anda -> klik Continue
3. Pada Verify Ownership, klik Alternate methods
4. Kasih tanda tik/centang pada "Add a meta tag to your site's home page"
5. Copy kode dari Google yang bentuknya mirip seperti ini:
<meta name="google-site-verification" content="USIaKwMsNBPnPxhWRrLRsmefQLUW4ILSSI9NyumV5sI" />

B. SETTINGS/SETELAN DI BLOGGER.COM

1. Masuk ke blogger.com -> Desain/Design -> Edit HTML
2. Masukkan kode dari Google Webmaster tadi di atasnya kode <b:skin>
3. Kembali ke Google Webmaster Tools dan klik Verify.
4. Selesai.

C. MENAMBAH SITEMAP BLOGGER BLOGSPOT KE GOOGLE WEBMASTER TOOLS

1. Masuk/login ke google.com/webmasters/tools/ dengan akun Gmail anda.
2. Klik link blog/situs anda.
3. Klik Site Configuration -> Sitemaps -> klik Add/Test Sitemap (kanan atas)
4. Masukkan kode berikut di kotak:
atom.xml?redirect=false&start-index=1&max-results=500
5. Klik tombol Submit Sitemap. Selesai (lihat gambar, klik untuk memperbesar)


Catatan: Apabila artikel di blog anda lebih dari 500, tambahkan satu sitemap lagi. Lihat detailnya di sini.


II. CARA SUBMIT/DAFTAR SITEMAP BLOG WORDPRESS.COM

A. SETTING GOOGLE WEBMASTER TOOLS

1. Login/masuk ke Gmail anda. Setelah itu klik link ini: google.com/webmasters/tools/
2. Klik Add Site (kanan atas) -> masukkan situs/blog anda -> klik Continue
3. Pada Verify Ownership, klik Alternate methods
4. Kasih tanda tik/centang pada "Add a meta tag to your site's home page"
5. Copy kode dari Google yang bentuknya mirip seperti ini:
<meta name="google-site-verification" content="USIaKwMsNBPnPxhWRrLRsmefQLUW4ILSSI9NyumV5sI" />

B. SETTINGS/SETELAN DI WORDPRESS.COM

1. Masuk ke bloganda.wordpress.com/wp-login.php -> Perkakas/Tools -> Edit HTML
2. Copy kode dari Google Webmaster tadi yang setelah content="copy kode yang ada di sini". Bentuknya seperti ini: USIaKwMsNBPnPxhWRrLRsmefQLUW4ILSSI9NyumV5sI
3. Masukkan ke kotak setelah tulisan "Google Webmaster Tools"
4. Klik Simpan Perubahan/Save Changes.
5. Kembali ke Google Webmaster Tools dan klik Verify.
6. Selesai.

C. MENAMBAH SITEMAP WORDPRESS.COM KE GOOGLE WEBMASTER TOOLS

1. Masuk/login ke google.com/webmasters/tools/ dengan akun Gmail anda.
2. Klik link blog/situs anda.
3. Di Sitemaps, klik Submit a Sitemap -> klik tombol Submit a Sitemap
4. Masukkan kode berikut di kotak: sitemap.xml
5. Klik tombol Submit Sitemap.


III. CARA SUBMIT/DAFTAR SITEMAP BLOG WORDPRESS HOSTING SENDIRI

A. SETTING GOOGLE WEBMASTER TOOLS

1. Login/masuk ke Gmail anda. Setelah itu klik link ini: google.com/webmasters/tools/
2. Klik Add Site (kanan atas) -> masukkan situs/blog anda -> klik Continue
3. Pada Verify Ownership, klik link pada "Download this HTML verification file" -> simpan file html tersebut di komputer anda.

B. SETTINGS/SETELAN DI WORDPRESS HOSTING SENDIRI

1. Masuk ke CPANEL (contoh.com/cpanel) langsung atau via FTP Client.
2. Upload/unggah file html dari Google tadi -> posisinya sejajar dengan index.php dari blog Wordpress.com.
3. Kembali ke Google Webmaster Tools dan klik Verify.
4. Selesai.

C. MENAMBAH SITEMAP WORDPRESS SELF-HOSTED KE GOOGLE WEBMASTER TOOLS

Seluruh situs/blog berbayar selain Wordpress seperti Joomla, Drupal, Forum, dapat memakai cara di bawah untuk verifikasi

1. Masuk/login ke google.com/webmasters/tools/ dengan akun Gmail anda.
2. Klik link blog/situs anda.
3. Di Sitemaps, klik Submit a Sitemap -> klik tombol Submit a Sitemap
4. Masukkan kode berikut di kotak: sitemap.xml
5. Klik tombol Submit Sitemap.

Penting: anda harus meng-install plugin Webmaster Sitemap terlebih dahulu sebelum menambahkan sitemap ke Google Webmater.

http://www.alkhoirot.net/2011/10/cara-membuat-sitemap-blogger.html
http://www.alkhoirot.net/2011/10/daftar-sitemap-blog-google.html

Serat- Serat Alam

1 komentar

Serat – Serat Alami


disini saya akan menjelaskan beberapa serat-serat alami yang biasa digunakan untuk bahan pakaian. serat-serat alami terdiri atas :
  1. Serat Kapas 
Serat Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium atau biasa disebut pohon atau tanaman kapas yang berasal dari daerah tropika atau subtropika. Serat kapas dapat dipintall atau ditenun. Serat kapas biasa disebut dengan bahan tekstil katun. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) dapat menyerap keringat dan juga bersifat menghangatkan diri juga menyejukkan di kala panas.
Menurut sejarah serat kapas sudah ada sejak 5000 SM dan berasal dari biji-bijian seperti yang saya sebut diatas. Beberapa sifat-sifat serat kapas adalah dapat menghisap air, tahan panas untuk setrika bersuhu tinggi, mudah kusut, dsb.
2.  Serat Jute
Serat Jute berasal dari kulit batang pohon yang digunakan untuk membuat karung. Jute sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno, Jute mempunya kekuatan dan kilau sedang. Serat  ini adalah serat terpenting nomor dua dalam perindustrian tekstil karena sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Serat jute selain dibuat untuk tali tambang dan karung goni, diperlukan juga untuk  karpet, korden, bahan pembuat kertas, bahkan untuk membuat jaring-jaring topi pada masa Perang Dunia II
3.  Serat Flax
Serat Flax berasal dari batang linum usitatissimun. Serat Flax ini biasa disebut dengan nama linen. tanaman flax adalah tanaman pertama dalam kehidupan manusia, dan udah ditanam sejak 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kegunaan serat flax dalam bahan pakaian untuk benang jahit dan jala. Kekuatan benang flax dua kali lipatnya dibanding serat kapas, dengan tekstur lebih kaku. Pemisahan serat flax dilakukan dengan cara pembusukan (retting)
4. Serat Wol
Serat Wol berasal dari bulu-bulu binatang atau bulu biri-biri. Serat wol dikelompokkan menjadi 3 yaitu, wol halus, wol sedang, dan wol kasar. Ketiganya mempunyai kepentingan tersendiri, seperti wol kasar biasa dibutuhkan untuk  membuat  bahan tekstil yang lebih berat. Wol biasa dibuat untuk kebutuhan bahan pakaian, baju hangat, selimut, kerajinan tenun, rajut, dan lain sebagainya. Sifat dari wol adalah kuat elastik, lembut, keriting sehingga dapat di buat benang halus. Wol berasal dari Asia Tengah yang menyebar ke Eropa Barat dan Cina Timur, wol juga mempunyai sejarah yang panjang.
5. Serat Sutera 
Serat sutera berasal dari serangga yang disebut Lepidoptera, terbentuk dari kepompong ulat sutera. Serat sutera berbentuk filamen yang dihasilkan larva ulat sutera saat membentuk kepompong seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Sutera mempunyai beberapa sifat, diantaranya adalah daya serapnya tinggi, kekuatannya tinggi, pegangan yang lembut, dan kenampakannya yang mewah dan indah, juga tidak mudah kusut. Sutra banyak dipakai di India, Jepang, Korea, bahkan Indonesia. Sutera juga banyak dipakai untuk membuat pakaian-pakaian tradisional, karena keindahan yang ada pada sutera memberikan efek formal juga mempunyai estetika yang lebih terhadap si pemakainya.
6. Serat Rami 
Serat Rami berasal dari tanaman rami (Boehmeria nivea), tanaman ini berumur panjang, mempunyai batang yang tinggi dibanding tanaman serat lainnya, juga kecil dan lurus. Serat rami biasa dipintal menjadi benang atau ditenun untuk menjadi kain di daerah Jepang, sedangkan di Indonesia biasa digunakan untuk bahan jala, kanvas, juga untuk tali temali. Rami juga baik digunakan untuk bahan kerajinan dengan tenunan ATBM dan dikombinasi dengan sulaman.
Rami mempunya sifat-sifat umum seperti kapas, yaitu lebih berkilap, kuat, lebih menyerap air, dan lebih tahan terhadap bakteri-bakteri.
 
 
http://phoskinny.blog.stisitelkom.ac.id/2012/02/29/serat-serat-alami/

Jenis-Jenis Serat dan Sifat bahan Tekstil

0 komentar

Pakaian yang baik ditentukan oleh pemilihan dan pemakaian bahan tekstil yang tepat. Terkadang kita kecewa terhadap hasil pakaian yang dibuat karena menggunakan bahan yang tidak atau kurang sesuai dengan model yang ditentukan. Desain pakaian yang berbeda tentunya menuntut pemakaian bahan yang berbeda pula. Untuk itu, bahan yang akan digunakan hendaklah dipilih dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan model yang diharapkan.
Jika bahan utama busana bersifat agak kaku seperti bahan untuk pakaian kerja, berupa jas atau semi jas, blazer dan lain-lain, hendaklah menggunakan  bahan lining yang bertekstur hampir sama, seperti kain hero dan kain abutai agar dapat mengimbangi bahan luarnya. Begitu juga dengan bahan luar yang tipis dan melangsai. Untuk bahan yang melangsai sebaiknya juga menggunakan bahan lining yang lembut dan melangsai seperti kain yasanta, hvl, dan lain-lain. Bahan yang melangsai dan lembut seperti sutera, terutama bahan yang harganya mahal, lining yang digunakan hendaklah yang sebanding, dengan kata lain lining yang digunakan dapat mempertinggi mutu busana yang dibuat. Untuk bahan yang tipis atau tembus pandang seperti tile atau chiffon dapat menggunakan bahan yang mengkilat seperti saten, tetapi jika pemakai tidak menyukai bahan yang mengkilat dapat juga digunakan bahan yang lembut dan melangsai atau tidak kaku.
Jenis-jenis serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis) dan galian (asbes, logam).
  • Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon, nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat sutra menghasilkan bahan tekstil sutra
  • Serat buatan (termoplastik) bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah berupa Dacron, polyester, nylon.
  • Serat galian Serat galian adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes dan logam, benang logam.bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti: stoking, nylon, tula dan bahan rajutan. Serat logam lebih banyak digunakan untuk membuat bermacammacam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium, selain itu ada pula benang logam yang dilapisi dengan plastik. Apabila benang logam tersebut akan di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara. Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti:borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket Kalimantan, songket jambi dll.
Sifat bahan tekstil
Untuk dapat melakukan pemeliharan bahan tekstil dengan tepat dan benar, terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifat dari bahan tersebut:
Katun
Sifat-sifat bahan katun adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air, mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi, katun lenan tersebut mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya
Wol
Bahan wol memiliki sifat sangat kenyal hingga tidak mudah kusut, bila wol dipanaskan ia akan menjadi lunak karena kenyalnya berkurang. Wol mengikat, panas, karena serabut wol keriting. Udara dalam pori-pori wol bertahan, bila dipakai dapat mengantarkan panas, wol tidak tahan akan nyengat.
Sutera
Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngenyat, banyak menghisap air dan bila dipergunakan memberi rasa sejuk.
Dacron, polyester dan nylon
Bahan  tekstil ini apabila dicuci cepat menjadi kering, tidak kusut jadi tidak perlu di setrika, kuat dan tahan lama dipergunakan, lebih tahan panas.
Brokat, lame dan songket
Bahan  tekstil  yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.
Sumber:http://cfasyifa.wordpress.com/2011/11/03/jenis-serat-dan-sifat-bahan-tekstil/

http://dwikomala.wordpress.com/2012/02/24/jenis-jenis-serat-dan-sifat-bahan-tekstil/

Jenis Serat Berdasarkan Bahan Baku dan Sifatnya

0 komentar

Lanjut dari postingan sebelumnya tentang serat, sekarang akan disajikan jenis-jenis serat berdasarkan bahan baku dan sifatnya
 
Jenis-jenis Serat kain berdasarkan bahan bakunya terdiri dari tiga unsur, yaitu serat sintetis (buatan), serat alami yang berasal dari hewan dan tumbuhan dan serat penggalian (bahan-bahan logam, asbes dll). Berikut akan dipaparkan penjelasan singkat mengenai ketiga bahan serat  berdasarkan jenis dan sifat dari bahan serat tersebut 

 Jenis serat

a. Serat alami yang berasal dari tumbuhan meliputi: katun, linen, rayon, nanas, pisang. Serat alami yang berasal dari hewan yaitu: buah bulu, sedangkan bahan yang berasal dari serat tersebut berupa serat wol. Sedangkan bahan dari ulat sutra menghasilkan bahan tekstil sutra


b. Serat buatan (termoplastik) bahan yang berasal dari serat tekstil terbuat dari Dacron, poliester, nilon.


c. Serat galian


yang dimaksud dengan serat galian adalah bahan kain yang cara untuk mendapatkannya melalui proses penggalian tanah, misalnya bahn yang berasal dari asbes tanah. Contoh dan logam, benang asbes logam. Bahan seperti ini banyak digunakan untuk kompor sumbu minyak tanah, untuk mengisi berbagai hiasan bunga yang berasal dari berbagai bahan tekstil seperti stoking, nilon, dan bahan rajutan Tula. Serat logam yang digunakan untuk membuat berbagai jenis benang, seperti benang emas, perak, tembaga, aluminium, selain itu ada juga benang logam dilapisi dengan plastik Jika benang logam akan digunakan di alat tenun, lebih baik digabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logam memiliki sifat kaku dan sulit untuk mempertahankan bentuknya. Benang metalik umumnya ditemukan dalam bahan tekstil seperti: brokat, lame, songket tenun ditemukan di seluruh Indonesia, antara wilayah lainnya: songket pandai Sikek, songket Silungkang, Kubang songket, songket Palembang, songket Kalimantan, songket jambi dll.


2. Sifat dari bahan tekstil


Untuk dapat melakukan perawatan dari bahan tekstil (bahan pakaian) tepat dan benar, pertama harus tahu sifat bahan-bahan:


a. Bahan Katun

Bahan dari katun bersifat higroskopis atau dapat menyerap air, mudah kusut, kenyal, ketika basah kekutannya meningkat sekitar 25%, bisa disetrika dalam panas suhu tinggi, katun dari bahan linen mengandung lilin, sementara bahan dari rayon lebih licin dan mengkilap, tidak mengisap debu dan kotoran, karena kotoran yang menempel hanya pada permukaan bahan saja. Sementara sifat sintetis tidak jauh berbeda dari kapas lainnya

b. wol


Wol memiliki sifat sangat elastis dan  tidak mudah kusut. Ketika wol dipanaskan akan menjadi lembut karena kenyalnya berkurang. Wol mengikat panas karena serat wol berbentuk keriting. Dapat digunakan untuk mengantarkan panas.


c.Sutera


Bahan sifat sutra memiliki lembut, halus dan mengkilat seta lentur dan kuat. Bahan sutra dalam keadaan basah kekuatannya berkurang sekitar 15%. biasanya baju wanita berupa lingerie banyak menggunakan bahan seperti ini.


d. Dacron, poliester dan nilon

Bahan tekstil ini cepat menjadi kering ketika dicuci sehingga tidak mudah kusut. Kuat dan tahan lama digunakan. Bahan-bahan  ini pun lebih tahan terhadap suhu panas.

e. lame, brocade  dan songket


Tekstil / pakaian dari bahan lame, brokat dan songket mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang dapat meyerap air dan tidak tahan suhu tinggi dari setrika. Maka pastikan untuk menyetel panas setrika yang rendah ketika akan merapikan bahan seperti ini.

Sumber     : http://mode.okrek.com
Edited by  : Fajar
 
http://www.pakarkonveksi.info/2011/08/jenis-jenis-serat-kain-berdasarkan.html

Pengertian Serat (Tekstil)

2 komentar


Gunawan

Serat adalah suatu material yang perbandingan antara panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul-molekul yang menyusunnya terorientasi terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang:lebar dari mulai 500 : 1 sampai dengan 1000 : 1. Sedangkan serat tekstil adalah serat –serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Contohnya serat kapas yang biasa dipakai untuk pakaian, serat karbon untuk aplikasi tekstil komposit, dsb. Di dalam berbagai literatur-literatur dan perdagangan tekstil biasanya serat tekstil cukup ditulis sebagai serat saja dan ia mengacu pada pengertian serat tekstil.

Serat pada umumnya dapat dibedakan atau diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu serat alam dan serat buatan (secara kimiawi). Serat alam terbagi kedalam tiga kategori besar, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, dari hewan dan materi anorganik. Kapas, rami, Jute, Kenap, Kapok adalah beberapa contoh serat alam yang berasal dari tumbuhan, sedangkan wol dan sutera adalah serat yang berasal dari hewan. Sementara serat asbes adalah contoh serat yang berasal dari mineral.


Sedangkan serat buatan terbagi dalam tiga bagian, yaitu yang bahan bakunya berasal dari alam tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi lanjutan seperti ; viskosa, asetat, kuproamonium, dsb. Ada juga yang bahan bakunya berasal dari hasil sintesis polimerisasi misalnya; polyester, nilon, poliuretan, polivinil, dsb. Sedangkan yang ketiga yaitu yang berbahan dasar anorganik misalnya serat logam, gelas, dsb.
Pada dasarnya semua material serat merupakan polimer. Supaya dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Polimer harus linear dan mempunyai berat molekul lebih dari 10.000, tetapi pada saat yang bersamaan juga tidak boleh terlalu besar sebab nantinya akan sulit untuk dilelehkan atau dilarutkan.
  2. Molekul harus simetris dan mempunyai gugus-gugus samping yang besar yang dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat.
  3. Polimer harus memberikan kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi yang tinggi, sehingga sewaktu terjadi proses penarikan pada serat akan menambah kekuatan.
  4. Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk mendapatkan kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi.
  5. Khusus untuk keperluan tekstil sandang, serat harus mudah diberi zat warna. Apabila diberi zat warna maka sifat fisika seratnya tidak boleh mengalami perubahan yang mencolok dan warna bahan jadinya harus tahan terhadap pencucian, keringat dan cahaya.
Serat menurut arah panjangnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu serat-serat pendek atau biasa disebut stapel dan filamen. Filamen adalah serat yang sangat panjang dan langsung dijadikan benang, sehingga istilah filamen itu sering mengacu pada pengertian jenis benang. Berbeda halnya dengan filamen, serat stapel harus terlebih dahulu melalui proses pemintalan sebelum dijadikan benang.

Sumber :
  1. Dr.Evelin Jähne, Chemie und Technologie der Faserstoffe, Vorlesung Winter Semester. TU Dresden, 2008.
  2. Widayat,dkk, Serat-serat Tekstil, Institut Teknologi Tekstil, Bandung, 1975.
Menurut Pembentukannya Serat Berasal Dari 2 Kata 
  1. Serat Alam  
  2. Serat Buatan
Serat Alam
Serat Alam adalah Serat stapel (kecuali sutera) yang berasal dari alam. Stapel adalah serat-serat pendek
Contoh :
Serat Sutera, Serat Wool, Serat Rami, Serat Jute, Serat Sunn, dsb

Serat Buatan
Serat Buatan adalah Serat Filamen yang berasal dari polimer-polimer
Contoh : Serat Polyester, Serat Polyamida dsb  

Museum Textile

0 komentar


Museum Tekstil menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun / Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat
Museum Tekstil, Tampak Muka


Gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.
Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.

Sejarah dan Arti yang terkandung dalam Kain Songket

0 komentar

Sejarah dan Perkembangan Kain Songket
       Palembang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari kejayaan kerajaan Sriwijaya sampai Kesultanan Palembang Darussalam. Kerajaan Sriwijaya pada masa kejayaannya sekitar abad ke 7 Masehi menjadi cikal bakal kota yang terletak di tepian sungai Musi ini. Banyak peninggalan tak ternilai berasal dari kerajaan terkenal itu, salah satunya adalah budaya wastra (kain) yang indah,songket. Keberadaan kain songket menunjukan sebuah tingkat kebudayaan yang tinggi, sebab dalam kain ini tersimpan berbagai hal seperti bahan yang digunakan, cara pengerjaan, makna yang terkandung di dalamnya sekaligus cara penggunaanya dan tingkatan orang yang memakainya.
       Keberadaan kain songket Palembang merupakan salah satu bukti peninggalan kerajaan Sriwijaya yang mampu penguasai perdagangan di Selat Malaka pada zamannya. Para ahli sejarah mengatakan bahwa kerajaan Sriwijaya sekitar abad XI setelah runtuhnya kerajaan Melayu memegang hegemoni perdagangan laut dengan luar negeri, diantara negara yang mempunyai hubungan dagang dengan kerajaan Sriwijaya adalah India, Cina, Arab dll. Keberadaan hegemoni perdagangan ini menunjukan sebuah kebesaran kerajaan maritim di nusantara pada masa itu. Keadaan geografis yang berada di lalu lintas antara jalut perdagangan Cina dan India membuat kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim dan perdagangan internasional.
       Gemerlap warna dan kilauan emas yang terpancar pada kain tenun ini, memberikan nilai tersendiri dan menunjukan sebuah kebesaran dari orang-orang yang membuat kain songket. Apabila kita melihat rangkaian benang yang tersusun dan teranyam rapih lewat pola simetris, menunjukan bahwa kain ini dibuat dengan keterampilan masyarakat yang memahami berbagai cara untuk membuat kain bermutu, yang sekaligus mampu menghias kain dengan beragam desain. Kemampuan ini tidak semua orang mampu mengerjakannya, keahlian dan ketelitian mutlak diperlukan untuk membuat sebuah kain songket. Pengetahuan ini biasanya diperoleh dengan cara turun temurun dari generasi ke generasi selanjutnya.
       Menurut para ahli sejarah, seperti dikutip oleh Agung S dari Team Peneliti ITT Bandung dalam bukunya yang berjudul “Pengetahuan Barang Tekstil” ( 1977:209 ), mengatakan bahwa sejak zaman Neolithikum, di Indonesia sudah mengenal cara membuat pakaian. Dari alat-alat peninggalan zaman Neolithikum tersebut dapat diketahui bahwa kulit kayu merupakan pakaian manusia pada zaman prasejarah di Indonesia. Alat yang digunakan adalah alat pemukul kulit kayu yang dibuat dari batu,seperti yang terdapat pada koleksi Museum Pusat Jakarta. Disamping pakaian dari kulit kayu, dikenal juga bahan pakaian dengan mengunakan kulit binatang yang pada umumnya dipakai oleh laki–laki sebagai pakaian untuk upacara ataupun pakaian untuk perang. Sejak zaman prasejarah nenek moyang bangsa Indonesia juga sudah mengenal teknik menenun. Hal tersebut diperkuat dengan adanya penemuan tembikar dari zaman prasejarah yang didalamnya terdapat bentuk hiasan yang terbuat dari kain tenun kasar.
       Kemakmuran dizaman itu terlihat dari adanya kerajaan Sriwijaya yang menghasilkan berbagai kain songket, dimana pada masa itu diperkirakan gemerlap warna kain songket untuk para pejabat kerajaan khususnya untuk raja di berikan sulaman berbahan emas. Sebagai kerajaan yang kaya dengan emas dan berbagai logam mulai lainnya, sebagian emas-emas tersebut dikirim kenegeri Siam (Thailand) untuk dijadikan benang emas yang kemudian dikirim kembali kekerajaan Sriwijaya, oleh para perajin benang emas tersebut ditenun dengan menggunakan benang sutra berwarna yang pada masa itu diimpor dari Siam (Thailand), India dan Tiongkok (Cina). Perdagangan internasional membawa pengaruh besar dalam hal pengolahan kain songket terutama dalam memadukan bahan yang akan digunakan sebagai kain songket. Kain Songket untuk Raja dan kelurganya tentu memerlukan bahan dan pengerjaan yang lebih, benang sutra yang dilapisi emas menjadi bahan yang menonjol dalam pembuatanya, sehingga menghasilkan sebuah kain songket gemerlap, yang menunjukan sebuah kebesaran dan kekayaan yang tidak terhingga.
       Hubungan dagang internasional itu mengantarkan kerajaan Sriwijaya kepada kerajaan yang terbuka terhadap pengaruh dari luar, adanya hubungan dagang dengan Negara tetangga secara tidak langsung mempengaruhi kebdayaan setempat. Sebagai akibat dari adanya pertukaran barang dalam perdagangan telah mempengaruhi corak atau motif kain songket yang dihasilkan didaerah Palembang. Banyaknya pengaruh kesenian yang dibawa oleh para pedagang tersebut yang diantaranya berasal dari Timur Tengah dan Tiongkok ( Cina ) mempengaruhi motif dalam desain kain songket Palembang. Salah satunya adalah agama Islam yang dibawa oleh pedagang dari Timur tengah,walaupun dalam kesenian Islam tidak diperbolehkan mewujudkan mahluk hidup, tetapi didalam desain kain songket tampak dibuat binatang binatang tertentu. Seperti misalnya berbagai jenis burung, reptilia dan naga. Motif bunga manggis dalam desain kain songket juga terdapat pada relief-relief candi Prambanan dari abad kesembilan dan kesepuluh, para ahli memperkirakan ada persamaan dengan motif yang ada dalam desain songket Palembang dan ini merupakan bukti peninggalan sejarah dari zaman Hindu di Indonesia yang terdapat dalam desain kain songket Palembang hingga saat ini.
       Setelah melemahnya kerajaan-kerajaan di nusantara khususnya di Palembang dan datangnya penjajahan Belanda, telah terjadi perubahan pada struktur kehidupan masyarakat sampai menjelang Perang Dunia II, keberadaan kain songket sempat mengalami kemunduran karena sulitnya bahan baku yang diperlukan. Namun, keberadaan kain songket yang merupakan peninggalan sejarah bangsa Indonesia masih tetap dipertahankan terutama karena masih mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat. Bertahannya kain songket ini, selain memiliki bentuk yang indah juga memiliki nilai-nilai historis yang panjang dalam sejarah bangsa ini, kebesaran kerajaan Sriwijaya tidak akan terlepas dari keberadaan kain songket. Keberadaan kain songket ini telah ikut membesarkan kerajaan Sriwijaya melalui sebuah perdagangan internasional.
       Perginya Belanda dari tanah nusantara dan datangnya penjajahan Jepang dan masa Revolusi sampai dengan tahun 1950, terus menghantarkan kerajinan kain songket pada titik yang menghawatirkan karena sulitnya mendapatkan bahan baku dan pemasaran hasil produksi songket tersebut. Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia mengalami pemerasan sehingga bahan baku yang digunakan untuk membuat kain songket sangat sulit diperoleh. Menjelang tahun 1950 dan sesudahnya, kerajinan kain songket sudah mulai diusahakan kembali secara keci-kecilan dengan cara mencabut kembali benang emas dan benang perak dari tenunan kain songket yang lama ( yang sudah tidak dipakai lagi ) karena kain sutera sebagai dasarnya sudah lapuk untuk mendapatkan tenunan kain songket yang baru, keadaan ini berlangsung hingga tahun 1966. Barulah sekitar tahun 1966 (akhir), usaha kerajinan songket mulai banyak dikerjakan lagi oleh para perajin kain songket seperti masa-masa lampau dengan banyaknya benang-benang sutera impor yang datang dari luar negeri, seperti Cina dan Taiwan melalui pedagang-pedagang dari Singapura dan benang-benang emas dari India, Perancis, Jepang dan Jerman. Kain songket Palembang telah banyak mengalami jatuh bangun dalam usahanya mempertahankan peninggalan kebudayaan masa lampau. Namun tetap bertahan hingga saat sekarang ini. Keberadaan kain songket ini, merupakan salah satu aset bangsa yang sangat besar dan harus dijaga dengan baik keberadaanya. Kain songket ini telah menjadi ciri khas dari kota Palembang dan merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sangat kaya akan peninggalan dan kebudayaan baik dalam bentuk kain maupun yang lainnya.


1.  Jenis-jenis Motif Kain Songket Palembang
Pemakaian kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk menghadiri upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending Sriwijaya (Tarian selamat datang). Menurut Djamarin.dkk dari Team ITT Bandung ( 1977:217-218 ) meyebutkan tentang jenis-jenis motif kain songket Palembang, diantaranya adalah:
a.   Songket Lepus
Lepus berarti menutupi, jadi pengertian kain songket lepus adalah songket yang mempunyai benang emasnya hampir menututpi seluruh bagian kain. Benang emasnya dengan kualitas tinggi didatangkan dari China. Kadangkala benang emas ini diambil dari kain songket yang sudah sangat tua (ratusan tahun) karena kainnya menjadi rapuh, benang emas disulam kembali ke kain yang baru. Kualitas jenis songket lepus merupakan kualitas yang tertinggi dan termahal harganya. Sesuai dengan gambar motifnya, maka kain songket lepus inipun bermacam-macam namanya, antara lain songket lepus lintang (bergambar bintang), songket lepus buah anggur, songket lepus berantai, songket lepus ulir, dan lain-lain.

Songket Lepus
Gambar 1. Songket Lepus ( Sumber Zainal Songket )

b.   Songket Tawur
Pada desain songket tawur yaitu kain yang pada motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain tetapi berkelompok-kelompok dan letaknya menyebar (bertabur/tawur). Benang pakan sebagai pembentuk motif tidak disisipkan dari pinggir kepinggir kain seperti pada halnya penenunan kain songket yang biasa, tetapi hanya berkelompok–kelompok saja. Sama halnya dengan songket lepus, songket tawur pun bermacam-macam namanya antara lain songket tawur lintang, songket tawur tampak manggis, songket tawur nampan perak, dan lain-lain.
Songket Tawur
Gambar 2. Songket Tawur ( Sumber Museum Tekstil DKI Jakarta )
c.   Songket Tretes Mender
Pada kain songket jenis ini tidak dijumpai suatu gambar motif pada bagian tengah kain (polosan). Motif-motif yang terdapat dalam songket tretes mender hanya ada pada kedua ujung pangkal dan pada pinggir-pinggir kain.
Songket Tretes Mender
Gambar Songket Tretes Mender ( Sumber Zainal Songket )
d.  Songket Bungo Pacik
Pada kain songket jenis ini, sebagian besar motifnya terbuat dari benang emas yang digantikan dengan benang kapas putih, sehingga tenunan benang emasnya tidak banyak lagi dan hanya dipakai sebagai selingan saja.
Songket Bungo Pacik
Gambar 4. Songket Bungo Pacik (Sumber Kain Songket Indonesia

e. Songket Kombinasi
Pada songket jenis ini merupakan kombinasi dari jenis-jenis songket diatas, misalnya songket bungo Cina adalah gabungan songket tawur dengan songket bungo pacik sedangkan songket bungo intan adalah gabungan antara songket tretes mender dengan songket bungo pacik.
Songket Kombinasi Gambar 5. Songket Kombinasi ( Sumber Zainal Songket

f. Songket Limar
Kain songket ini tidak dibentuk oleh benang-benang tambahan seperti halnya pada songket-songket lainnya. Motif kembang-kembangnya berasal dari benang-benang pakan atau benang lungsi yang dicelup pada bagian-­bagian tetentu sebelum ditenun. Biasanya songket limar dikombinasikan dengan songket berkembang dengan benang emas tawur hingga disebut songket limar tawur. Macam dari songket limar diantaranya adalah jando berhias, jando pengantin serta kembang pacar.

Songket Limar Gambar6. Songket Limar (Sumber Zainal Songket )

Untuk menguatkan dasar kain songket dalam penenunan benang emas atau benang perak, maka sering digunakan serat katun untuk lungsinya serta sutra untuk pakannya.

3. Macam-macam Motif Kain Songket
Walaupun sejarah telah mencatat bagimana kain songket ini telah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, namun ternyata kain songket Palembang tidak banyak mengalami penambahan dalam hal motif.
Untuk membuat motif pada kain songket, ada yang menggunakan motif benang emas penuh dan ada yang kosong pada bagian tengahnya tetapi motifnya diberikan pada bagian tepi kain. Untuk membuat satu jenis kain songket biasanya didalamnya bisa terdapat dua atau tiga motif kain songket, sehingga untuk menghasilkan perpaduan gambar yang indah dan menarik. Benang emas yang digunakan dalam kain songket sangat bervariasi, dalam kain songket yang asli ( buatan zaman dahulu ) menggunakan benang emas cap jantung yang terbuat dari emas murni empat belas karat disebut juga sebagai benang emas nomor satu. Benang emas seperti ini pada saat sekarang ternyata sudah tidak diproduksi lagi, karena selain harganya mahal. Benang emas untuk membuat kain songket sekarang ini biasanya menggunakan kualitas nomor dua yaitu benang emas bangko yang cirinya berwarna agak keperak-perakan dan bermanik seperti mutiara, kemudian benang emas nomor tiga adalah benang emas sartubi yang warnanya keputih-putihan dan struktur benangnya lebih halus, sedangkan benang emas dengan kualitas nomor empat adalah benang emas mamilon yang cirinya berwarna kuning keemasan dan benangnya agak kasar. Benang emas dengan kualitas biasa saja adalah benang emas jeli yang benangnya agak kasar dan mudah putus.
Dengan melihat bahan dasar yang digunakan untuk membuat motif kain songket, kita sudah bisa mengetahui bahwa masyarakat pada masa itu sangat mengyukai keindahan yang berbahan dasar dari emas. Untuk membuat hal seperti ini tentunya memerlukan bahan dasar yang mencukupi di daerah pembuatanya, agar tidak menjadikan biaya produksinya mahal. Maka untuk itu diperkirakan nusantara pada masa kerajaan Sriwijaya kaya akan emas, hingga dipergunakan untuk membuat bahan pakaian terbuat dari bahan yang dicampur dengan emas. Walau pun memang pakaian yang menggunakan emas, kebanyakan dimiliki oleh kalangan bangsawan terutama.

4. Warna Kain Songket
Warna yang digunakan untuk mewarnai kain songket didapat dari pewarna kesumbo untuk warna hijau, ungu, merah anggur dan warna kuning dari kunyit sedangkan untuk warna merah dengan menggunakan kulit kayu sepang yaitu kulit kayu dari pohon sepang yang sudah tua. warna ungu dapat juga dihasilkan dari kulit buah manggis. Semua yang digunakan untuk mewarnai kain songket ternyata berbahan dasar dari alam, mereka berusaha memadukan warna ini sehingga menghasilkan warna terang mencolok dan indah. Untuk membuat warna dalam kain tentunya memerlukan pengetahuan yang tidak sembarangan, dimana dia harus mengolah bahan dasar dari alam ini menjadi sebuah tinta.
Manusia terkenal sebagai makhluk bersimbol, setiap tingkah laku dan perbuatannya penuh dengan simbol-simbol tertentu, tidak terkecuali apa yang terdapat dalam warna kain songket. Setiap warna yang terdapat dalam kain songket memiliki artinya tersendiri yang dapat menunjukan status dari sipemakainya, bukan hanya status kekayaan namun juga status sosial yang diantaranya adalah kain songket dengan warna hijau, merah dan kuning dipakai oleh janda, sedangkan bila mereka ingin menikah lagi maka mereka dapat menggunakan warna-warna yang terang atau cerah (Suwarti Kartiwa: 35). Dalam kain songket tidak mempunyai patokan dalam hal warna untuk satu jenis kain songket tertentu, karena pada kain songket yang dipentingkan adalah pada jenis dan kegunaannya, dalam satu jenis kain songket terdapat lebih dari satu warna sebagai penghias kain.

Lambang Motif yang terdapat dalam Kain Songket Palembang
Seperti yang telah dikemukakan di atas, kalau hidup manusia ini penuh dengan simbol-simbol, dalam kain songket ternyata mempunyai arti perlambangan yang sakral dalam setiap coraknya dan dalam satu kain songket terdapat motif, warna dan perlambangan berbeda sehingga menghasilkan perpaduan yang indah. Lambang-lambang yang terdapat dalam kain songket dan penggunaannya antara lain:

a. Motif bunga mawar dalam desain kain songket mempunyai arti perlambangan sebagai penawar malapetaka. Kain songket yang memiliki motif bunga mawar biasanya dipakai sebagai kelengkapan upacara cukur rambut bayi sebagai selimut dan kain gendongan. Kain songket dengan motif bunga mawar digunakan dengan harapan kehidupan si anak yang akan datang selalu terhindar dari bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

b. Motif bunga tanjung melambangkan keramah tamahan sebagai nyonya rumah juga sebagai lambang ucapan selamat datang. Kain songket yang memiliki motif bunga tanjung dipakai oleh nyonya rumah untuk menyambut tamu.


c. Motif bunga melati dalam desain kain songket melambangkan kesucian, keanggungan dan sopan santun. Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan kesucian.


d. Motif pucuk rebung melambangkan harapan baik, karena bambu adalah pohon yang tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar sipemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.

Pada masa sekarang ini di Indonesia, arti dan perlambang dalam motif kain tidak sedikit yang mengabaikannya, banyak dari mereka mengindahkan semuanya itu. Apa yang ada dalam dalam motif kain ini sebenarnya melambangkan sebuah do’a untuk sipemakainya, sebagai contoh motif pucuk rebung memiliki arti agar sipemakai selalu berada dalam keberuntungan dalam hidupnya. Apa yang ada dalam motif kain ini merupakan simbol dari harapan manusia itu sendiri.

5. Simbol Status Sosial
Motif kain yang sering nampak dalam kain songket adalah motif bunga, ini menandakan kedekatan dengan wanita. Seperti yang dikemukakan oleh R.H.M Akib seperti dikutip oleh Suwarti Kartiwa (1996:34), bahwa kain songket erat hubungannya dengan wanita dan didalamnya mencerminkan wanita. Hal ini tampak dari dengan banyaknya motif bunga yang diterapkan dalam desain kain songket dan kalau kemudian dalam adat terdapat pakaian yang dipakai oleh laki-laki, maka itu adalah perkembangannya yang kemudian karena pada zaman dahulu kain songket ditenun oleh para gadis sambil menunggu datangnya lamaran dari pihak laki­-laki.

Seperti halnya daerah-daerah lain, masyarakat Palembang memiliki keharusan untuk memakai kain songket dalam setiap upacara yang dilakukan (pakaian adat). Kain songket digunakan pada setiap upacara keagamaan, perkawinan ataupun upacara adat lainnya dan tidak untuk dipakai sehari-hari (Himpunan Wastraprema, 1976). Ini semua menandakan kalau kain songket tidak bisa dipakai sembarangan, karena di dalamnya mengandung makna-makna tertentu. Makna ini merupakan perlambang dari sipemakai. Sebagai contoh, pemakaian kain songket untuk upacara perkawinan berbeda dengan yang digunakan untuk upacara keagamaan dan upacara adat lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat pada warna merah cabe yang biasa dipakai oleh pengantin sedangkan untuk upacara adat lainnya bebas memilih motif dan warna. Dahulu pemakaian kain songket dibedakan antara untuk keluarga kerajaan, pegawai kerajaan, golongan bangsawan dan rakyat biasa. Perbedaan pemakaian kain songket penting karena dalam kain songket mempunyai motif-motif tersendiri yang menggambarkan kebesaran dan keagungan seseorang (pemakai).



Kepustakaan


Achmad Slamet. 1997. Gema Industri Kecil. Proyek Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Khusus Ekonomi Golongan Lemah Departemen Perindustrian. Jakarta

Djamarin. dkk Tim Penyusun ITT Bandung. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung.
Himpunan Wastaprema. 1976. Kain Adat / tradition textiles. Jakarta.
Riyanti, Ade. 2005. "Makna Simbolis Kain Songket sebagai Simbol Status Sosial di Kelurahan Serengam 32, ilir Kecamatan Ilir Barat Palembang. Sumatera Selatan". Skripsi. Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi.Suwarti, Kartiwa. 1980a. Songket Indonesia. Jakarta: Djambatan. _____ . 1998. Kain Songket Indonesia. Jakarta: Djambatan. Tim Penyusun Depdikbud. 1981 / 1982. Album Seni Budaya Sumatera Selatan. Jakarta. Tim Penyusun Depdikbud. Bagian Pembinaan Permuseuman Sumatera Selatan. 1995 / 1996. Kain Songket Palembang. Palembang. Tim Penulis Depdikbud Dinas Permuseuman Pembinaan Sumatera Selatan. 2000. Tenun Tradisional Sumatera Selatan. Jakarta. Tim Peneliti Museum Tekstil DKI Jakarta. 1982 / 1982. Pameran Kain Palembang. Jakarta: Djambatan. oleh : Tim Wacana Nusantara sumber : http://www.wacananusantara.org/content/view/category/2/id/539#